Hariannetwork.com – Pelemahan ekonomi dan ancaman resesi tahun depan (2023) seakan menghantui perekonomian dunia. Akan tetapi, para pengusaha tetap optimis kinerja ekspor Indonesia tidak terganggu dengan ancaman resesi.
Seperti yang disampaikan oleh Khairul Mahali selaku Ketua Umum DPP Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI). Pihaknya masih optimis dengan kinerja ekspor Indonesia, bahkan akan meningkat pada tahun 2023.
“Kami tak setuju soal statement tahun 2023 itu mencekam, ngeri katanya bakal ada krisis ekonomi global dan sebagainya.Kami dari GPEI hakul yakin ekspor akan naik, ujar Khairul dalam sebuah acara di hotel Raffles, Jakarta Selatan seperti yang dikutip dari Detik.com Rabu (9/11/2022).
Khairul juga memaparkan data yang dirilis Badan Pusat Statitik yang mencatat kenaikan nilai ekspor Indonesia pada periode yang sama di 2021. Sebagaimana diketahui, ekspor bulan September 2022 naik sebesar 20,28 % jikaaaa dibandingkan September 2021.
Permintaan luar negeri terhadap barang-barang dari Indonesia sudah mulai meningkat. Dari Ethiopia misalnya, mereka meminta produk karet dari Indonesia dalam jumlah yang besar.
“Sampai detik ini, produkkaret misalnya cuma 3 kita malaysia dan thailand. Ethiopia minta semua jenis ban, mobil dan truk itu mereka minta ke kita. Barang apapun mereka mau.’ tambah Khairul.
Baca Juga : Ekonomi Membaik, Upah Minimum 2023 Kemungkinan Ikut Naik
Dari sektor energi, ekspor batubara tetap akan menjadi primadona bagi Indonesia. Mengingat kebutuhan batubara Eropa hingga akhir tahun akan tinggi guna mencukupi kebutuhan energi di musim dingin. Tren ini diyakini bakal berlanjut tahun depan di tengah ketidakpastian perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan krisi energi di Eropa.
“Akhir tahun ini Eropa banyak gunakan batubara maka tren akan meningkat,” pungkas Khairul.
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik http://hariannetwork.com