Hariannetwork.com – Konsultan pendidikan Muhammad Amin mengungkapkan bahwa kredit macet pinjaman online (pinjol) pada kalangan guru dan pelajar telah mencapai 45%.
Dari jumlah tersebut, guru mendominasi dengan angka 42%, sementara pelajar hanya 3%. Amin menegaskan bahwa rendahnya literasi keuangan menjadi faktor utama terjeratnya guru dan pelajar dalam pinjol.
“Dalam situasi ini, 42-43% guru adalah korban pinjol karena mudah diakses, cepat, tidak berbelit-belit, serta rahasia,” ujar Amin.
Baca Juga : Kementerian Saudi Meluncurkan Ajeer Al-Hajj: Peluang Kerja Musiman di Kota Suci
Dia menambahkan bahwa masalah serupa juga dialami kalangan mahasiswa yang tergoda mengambil pinjol saat membutuhkan dana cepat tanpa memahami risikonya.
Menurut Amin, ibu rumah tangga juga tidak luput dari masalah pinjol, dengan sekitar 18% dari total kredit bermasalah.
Ia menyoroti bahwa pinjol menawarkan solusi dana cepat dan mudah, menggoda bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Baca Juga : Kenaikan Suku Bunga BI Berhasil Tarik Modal Asing: Aliran Dana Capai Rp 22,84 Triliun!
Amin mengakui bahwa selain rendahnya literasi keuangan, keterbatasan ekonomi juga menjadi faktor pendorong masyarakat, termasuk guru, ibu rumah tangga, dan pelajar, untuk mengambil pinjol.
Data OJK menunjukkan bahwa jumlah outstanding pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 61 triliun per Februari 2024, dengan rasio pinjaman macet mencapai 2,95%.
Baca Juga : Tabungan Orang Kaya diatas 5 Miliar Melonjak 9,14% : Pertanda Baik untuk Ekonomi ?
Mayoritas pinjaman macet disalurkan ke kelompok anak muda, dengan jumlah rekening mencapai 269.118. Diikuti oleh usia 35-45 tahun senilai Rp 532 miliar, dan di atas 54 tahun senilai Rp 127 miliar.
Sementara itu, nilai pinjaman tidak lancar fintech P2P lending (30-90 hari) mencapai Rp 4,1 triliun, dengan anak muda usia 19-34 tahun menjadi penyumbang terbesar.(BS)
Editor : Tim Redaksi
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik https://hariannetwork.com dan Ikuti saluran Hariannetwork.com di WhatsApp: Klik
 pada kalangan guru dan pelajar telah mencapai 45%.){kind=link}