Kenaikan harga minyak terjadi juga pada hari Jumat karena inflasi Amerika Serikat lebih rendah daripada yang diprediksi. Hal tersebut memperkuat harapan bahwa The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga serta meningkatkan peluang soft landing bagi AS.
Pelemahan nilai tukar Dollar AS juga mendukung pergerakan harga minyak dunia karena membuat komoditas tersebut lebih murah bagi buyer yang memegang mata uang lain.
Di tempat yang berbeda, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, OPEC+ akan tetap berhati-hati pada produksi minyak.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, OPEC+ (Organisasi Negara Pengekspor Minyak) saat ini tengah berhati-hati dengan adanya ketidakpastian dalam ekonomi global menjelang pertemuan berikutnya pada bulan Desember.
Baca Juga : Pemerintah Berencana Suntik Mati PLTU Batu Bara, Kapan ?
Pada bulan Oktober, OPEC+ menyetujui pengurangan produksi secara signifikan dan akan mengagendakan pertemuan selanjutnya pada 4 Desember untuk menetapkan kebijakannya.
Akan tetapi, kontrak minyak acuan menuju penurunan mingguan karena meningkatnya persediaan minyak AS dan kekhawatiran atas pembatasan permintaan bahan bakar di China.
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik http://hariannetwork.com